Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak

Post Views:

MUARA ENIM - Warga Desa Alai–Alai Selatan hingga Talang Nangka, Kecamatan Lembak, dibuat geram. Jalan yang baru saja mulus dan dibangun dengan keringat serta swadaya masyarakat kini terancam hancur akibat maraknya mobil bermuatan berat yang diduga melintas tanpa pengawasan dan melebihi batas tonase.

Tokoh masyarakat Dadang Hartono, S.H., mantan Anggota DPRD Muara Enim periode 2014–2019, angkat bicara lantang. Ia menilai aktivitas kendaraan bertonase tinggi yang lalu-lalang di jalur desa itu bukan hanya merusak fasilitas umum, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan warga.

Jalan itu dibangun untuk kepentingan masyarakat banyak, bukan untuk kepentingan segelintir oknum yang tak peduli dampaknya.” tegasnya pada Selasa, 2 Desember 2025.
Dadang menambahkan bahwa keluhan masyarakat datang bertubi-tubi, bahkan ia sendiri menyaksikan kendaraan dengan muatan besar yang diduga tidak sesuai aturan.

Ia menekankan bahwa ruas jalan tersebut dibangun bukan dari dana desa, melainkan dari kantong masyarakat sendiri. “Ini hasil pengorbanan warga—tenaga, biaya, waktu—semua gotong royong. Jangan sampai jerih payah ini dirusak begitu saja,” ujarnya geram.

Hingga kini, status kendaraan-kendaraan bermuatan berat itu masih abu-abu: tidak jelas asal, tidak jelas tujuan, dan tidak jelas izin penggunaannya. Masyarakat pun semakin gelisah karena belum ada tindakan tegas dari pihak berwenang.

Warga menuntut pemerintah desa, kecamatan, dan aparat terkait segera turun tangan. Mereka khawatir jalan kembali hancur dan keselamatan pengguna jalan terancam hanya karena aktivitas oknum tertentu yang diduga mengutamakan kepentingan bisnis dibanding kepentingan umum.

Sementara itu, Kepala Desa Alai Selatan, Ira Nanang, saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, mengakui bahwa sebagian jalan memang dibangun murni melalui swadaya masyarakat.
“Memang benar ada jalan yang dibangun secara swadaya, dan ada juga titik yang berasal dari dana pemerintah,” jelasnya.

Ia menyampaikan bahwa warga meminta kendaraan besar agar membatasi aktivitas, terutama di jalur cor sepanjang 15 meter yang sepenuhnya dibangun dari dana warga.
“Harapan masyarakat, aktivitas kendaraan berat jangan di jam-jam padat dan jangan konvoi. Dari pihak perusahaan memang sudah menurunkan pengawalan mulai dari Simpang Empat,” ungkap Kades.

Meski begitu, warga tetap berharap ada langkah lebih konkret, bukan hanya pengawalan, melainkan juga penertiban nyata terhadap kendaraan-kendaraan bertonase tinggi yang diduga menjadi sumber masalah.
Reporter: Ilham Aprenneza
Tag:
Berita Terbaru
  • Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak
  • Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak
  • Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak
  • Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak
  • Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak
  • Akses Masyarakat Dipertaruhkan, Dadang Hartono Soroti Lalu Lalang Mobil Muatan Besar di Lembak
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Tutup Iklan