MUARA ENIM - Hidup sederhana dijalani oleh Bapak Aan, seorang petani karet asal Kelurahan Gelumbang, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Bersama istri, Puji, dan dua orang anaknya, Aan telah menempati rumah yang kondisinya sudah tidak layak huni selama hampir tujuh tahun.
Dari pantauan tim media SULTANMUDA TV pada Kamis (13/11/2025), kondisi rumah keluarga kecil tersebut tampak sangat memprihatinkan. Dinding rumah banyak yang bolong, atap mulai lapuk, dan lantai masih berupa tanah tanpa semen.
Dalam kesehariannya, Bapak Aan bekerja sebagai petani karet dengan penghasilan sekitar Rp400.000 setiap dua minggu. Pendapatan tersebut hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, sehingga belum mampu memperbaiki rumah yang ia tempati bersama keluarganya.
Kalau untuk makan saja kadang pas-pasan, apalagi mau memperbaiki rumah. Kami berharap pemerintah bisa membantu lewat program bedah rumah,” ujar Aan penuh harap.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Lembaga Lipernas PD Kabupaten Muara Enim, Rusmin, turut memberikan perhatiannya. Ia mengharapkan agar pemerintah setempat dapat melakukan pendataan ulang terhadap warga yang benar-benar membutuhkan bantuan perumahan, termasuk keluarga Bapak Aan.
Kami berharap pemerintah daerah dapat segera melakukan pendataan ulang dan memberikan bantuan kepada keluarga Bapak Aan agar mereka bisa memiliki rumah yang layak untuk ditempati,” ungkap Rusmin.
Kisah keluarga sederhana ini menjadi cerminan nyata masih banyaknya masyarakat di pedesaan yang hidup dalam keterbatasan dan menantikan perhatian pemerintah melalui program rumah layak huni.
Nantikan berita lanjutan dari keterangan pemerintah setempat terkait kondisi yang dialami keluarga Bapak Aan.
Liputan: Ilham Aprenneza

