BREAKING NEWS

NGOPI Bersama Tokoh Masyarakat Desa Danau Tampang,Salah Satu Desa Tertinggal di Kecamatan Sungai Rotan

MUARA ENIM- "NGOPI" (ngobrol pintar) bersama Tokoh masyarakat Desa Danau Tampang kecamatan Sungai Rotan kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan,dinana beliau juga seorang ASN yang sudah purna tugas, dari kantor Camat Sungai Rotan, bernama bapak Ingsun, beliau adalah seorang yang memiliki kemampuan serta  berpandangan jauh ke depan, juga selalu berpikir  dan bertindak untuk kepentingan bersama. "Beliau mempunyai  pola pikir bagaikan Seorang negarawan  karena integritas, serta dedikasi, dan kebijaksanaannya dalam menjalankan tugas-tugas  saat masih menjadi ASN, Kamis 3 juli 2025.

Dalam interaksi dengan awak media ini  beliau menyampaikan terkait sulitnya warga masyarakat Desa Danau Tampang, "Sebagai informasi Desa Danau Tampang ini adalah salah satu desa yang masih tertinggal yang ada di wilayah kecamatan Sungai Rotan, dari 19 Desa yang ada di kecamatan ini,

"Karena letak desa Danau Tampang ini berada diseberang sungai Lematang, sementara sarana dan prasarana untuk menuju ke desa Danau Tampang ini satu- satunya hanya bisa menggunakan motor ketek / perahu, sedangkan bangunan jembatan yang sudah dibangun beberapa tahun lalu hingga saat ini belum selesai alias mangkrak padahal pembangunan jembatan ini menelan  biaya yang cukup pantastis,"dan saat di ni baru ada dua tiang pancang di pinggiran sungai yaitu di desa Danau Tampang dan Desa Danau Baru, ungkap ingsun

Perbincangan pun Semakin  hangat,dimana tokoh masyarakat  ini menyampaikan," Indonesia sudah 79 tahun merdeka, tapi masyarakat desa Danau Tampang mungkin bisa dikatakan belum merdeka , karena belum sepenuhnya menikmati Hasil kemerdekaan republik ini, ucapnya, dengan mata berbinar.

Sedangkan  Amanat Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) bagi negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, "Mencerdaskan kehidupan bangsa",  

Namun realitanya untuk masyarakat desa Danau Tampang banyak yang putus sekolah tidak bisa untuk melanjutkan  ke jenjang SMP dan SMA, mengingat besarnya  biaya yang harus di keluarkan orang tua wali murid, karena ongkos menyeberang sungai Lematang itu biayanya Rp 5000 jadi pulang pergi biaya nyebrang itu sudah Rp 10,000 belum lagi untuk biaya angkutan umum menuju SMP/ SMA serta uang jajan anak sekolah karena anak-anak ini pulangnya pasti sudah menjelang sore, jadi harus diberi sangu untuk uang makan,

Sementara itu masyarakat desa kami sebagian  besar adalah "Kaum miskin" masyarakat yang tidak memiliki cukup sumber daya untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup mereka, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan layanan kesehatan. Mereka berada di bawah garis kemiskinan dan seringkali menghadapi berbagai kesulitan ekonomi dan sosial. 

Pembagunan Desa kami juga jauh tertinggal dari Desa lainya mengingat sulitnya untuk menjangkau desa kami,dan besarnya  biaya operasional untuk mendatangkan material, "sebagai tolak ukur dalam suatu pembangunan dengan biaya yang sama namun pembangunan jauh dari sama dan sangat jauh perbedaannya , hal tersebut  karena besarnya biaya operasional yang dibutuhkan, umpama membangun jalan setapak dengan biaya yang sama desa lain bisa dapat 100 meter namun untuk desa Danau Tampang paling banyak dapat 60 meter, hal tersebut juga pernah disampaikan oleh sekretaris desa Danau Tampang bapak Ristaudin pada media ini,

Melalui ngobrol pintar ( Ngopi ) ini, kami mohon kepada pemerintah daerah kiranya Jembatan di Desa Danau Tampang bisa di selesaikan sesuai apa yang sudah di sampaikan Sekdin  kepada kami beberapa bulan lalu  waktu kami menghadap beliau bahwa tahun 2025 ini jembatan tersebut akan di selesaikan, " Tutup Ingsun.

Liputan  : Umar Dani 

. Liputan : Umar Dani 

Berita Terbaru
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image
  • Skeleton Image