Kebocoran Pipa Gas Pertamina di Lokasi 355 Membuat Warga Khawatir Hingga Melaporkan Hal Tersebut ke Pihak PT Pertamina
Warga melaporkan bahwa bau gas mulai tercium sejak pagi, namun hingga siang hari belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak perusahaan.
Sejumlah warga yang memiliki kebun di sekitar lokasi menyampaikan kekhawatiran mereka terhadap lambatnya respons dari Pertamina. “Sudah dari pagi bau gas menyengat. Biasanya ada petugas yang langsung datang, tapi sekarang tidak ada. Kami resah, ini gas, bisa bahaya,” ungkap seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Seorang petani setempat juga mengeluhkan dampak langsung dari kebocoran tersebut terhadap kebunnya. “Bau gasnya tajam sekali. Saya takut tanaman rusak dan tanah tercemar. Sejak pagi saya tidak berani masuk kebun, takut meledak atau keracunan,” ujarnya.
Wilayah sekitar jalur pipa gas merupakan lahan pertanian aktif yang menjadi sumber penghidupan utama bagi masyarakat Desa Talang Akar. Kekhawatiran meningkat karena kebocoran gas alam diketahui membawa risiko serius terhadap kesehatan, keselamatan, dan lingkungan. Gas yang terlepas ke udara bisa membentuk campuran mudah terbakar, memicu ledakan jika terkena api, serta menyebabkan gangguan pernapasan, mual, hingga kehilangan kesadaran jika terhirup dalam jumlah besar.
Dari sisi lingkungan, gas yang meresap ke dalam tanah dapat menurunkan kesuburan dan merusak vegetasi. Bila tidak segera ditangani, kerusakan jangka panjang dikhawatirkan akan berdampak pada hasil pertanian dan ekonomi warga.
Pihak Redaksi telah mencoba menghubungi Humas PT Pertamina EP Pendopo Field untuk meminta klarifikasi terkait kejadian ini melalui pesan WhatsApp. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan.
Sumber : Humas Polres Pali
Liputan : Umar Dani