Ini yang Disampaikan Khotib Dalam khutbah Jum'at di Masjid Al-Huda Desa Danau Rata,
Sebagai informasi petugas Jum'at pada hari ini adalah:
- Imam ,Abdul Rozak ,
- Maa'siyrol, Heri,
- Khotib , Zul Kodri,
Zul Kodri dalam hutbahnnya yang berjudul "MENJAGA LISAN "
"Lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang amat besar dan salah satu ciptaan Allah yang menakjubkan, bentuknya kecil namun mempunyai peran yang sangat besar dalam ketaatan dan kemaksiatan seseorang. Tapi di zaman digital yang semakin marak media sosial ini, lisan bisa tergantikan oleh jari tangan dalam bentuk tulisan.
Mengapa kita harus menjaga ucapan dan tulisan dalam berinteraksi sosial di era digital?
Lebih lanjut Khotib menyampaikan, "Lisan merupakan salah satu nikmat Allah yang amat besar dan salah satu ciptaan Allah yang menakjubkan, bentuknya kecil namun mempunyai peran yang sangat besar dalam ketaatan dan kemaksiatan seseorang, bahkan kekufuran dan keimanan seseorang tidak akan bisa diketahui dengan jelas kecuali dengan persaksian lisannya, dari lisannya seseorang akan diketahui seberapa besar kwalitas keimanannya, dan dari lisannya pula seseorang akan diketahui identitas kekufurannya.
"Lisan adalah raja atas semua anggota tubuh. Semua tunduk dan patuh kepadanya. Jika ia lurus, niscaya semua anggota tubuh ikut lurus. Namun jika ia bengkok, maka bengkoklah semua anggota tubuh.
Seorang manusia bisa masuk surga disebabkan lisannya. Apabila benar lisannya, maka dia akan mendapatkan pahala, dan sebaliknya bila salah maka dia mendapatkan dosa. Lisan manusia bisa mewujudkan dzikir, tasbih, dan tahlil, atau membaca al-Qur`an, atau ucapan amar ma’ruf nahi munkar, berbuat baik kepada manusia, dan mengajak mereka kepada kebaikan. Lisan adalah salah satu nikmat Allah jika dipergunakan oleh hamba untuk kebaikan, petunjuk dan keshahihan.
'Kaum muslimin Rahimakumullah" Lisan senang mengembara ke tempat yang tak bertujuan, lahannya sangat luas tidak terbatas dan bertepi. Ia memiliki peran yang sangat besar di lahan kebajikan dan lahan keburukan. Maka barangsiapa yang mengumbar lisannya dengan bebas dan tidak mau mengendalikannya, maka setan akan menggiringnya ke dalam segala sesuatu yang dia ucapkan.Lalu menyeretnya ke jurang kehancuran, dan selanjutnya jatuh ke dalam kebinasaan.
Tidak ada seorang pun yang dapat selamat dari tergelincirnya lisan kecuali orang-orang yang mau mengendalikannya dengan tali kekang syariat, sehingga lisannya tidak mengucapkan kecuali sesuatu yang memberi manfaat di dunia dan di akhirat. Imam Abi Dawud meriwayatkan bahwa suatu ketika Aisyah mengatakan tentang shafiyah kepada Rasulullah.
Liputan : Umar Dani