Isra Miraj Desa Penandingan Hadirkan Penceramah Kondang Dari Kota Prabumulih Ustadz Muhammad Mufid M.Pd
Sedangkan, Miraj merupakan persitiwa di mana Allah SWT mengangkat Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al Aqsa melewati langit ketujuh menuju Sidratul Muntaha. Peristiwa Miraj ini yang nantinya memunculkan perintah sholat lima waktu bagi umat muslim.
Peristiwa Isra Miraj terjadi pada 27 Rajab tahun 10 kenabian. Kala itu, Rasulullah SAW sedang berbaring di kamarnya, lalu tiba-tiba malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil mendatanginya.
Kemudian Nabi Muhammad SAW dibawa oleh para malaikat menuju Sumur Zam-zam. Di sana, malaikat Jibril membelah dada Rasulullah SAW dan membersihkannya menggunakan air zam-zam. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan beliau sebelum dibawa melihat sesuatu yang luar biasa.
Mengutip buku Isra Miraj dan Kisah 25 Nabi-Rasul oleh Winkanda Satria Putra, Rasulullah SAW kemudian pergi dari Masjidil Haram menuju Masjid Al Aqsa dengan menggunakan Buraq. Setibanya di Masjid Al Aqsa, Nabi Muhammad SAW menambatkan Buraq-nya, lalu mendirikan sholat dua rakaat. Beliau menjadi imam di mana makmumnya adalah para nabi dan malaikat Allah SWT.
Setelah itu, Rasulullah SAW bersama malaikat Jibril diajak pergi ke langit ketujuh. Di setiap lapisan langit, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan nabi-nabi terdahulu. Berikut ringkasannya:
Di langit pertama, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki berbadan tinggi mencapai 60 siku ke langit (sekitar 27 meter). Saat menoleh ke kanan laki-laki itu tersenyum, namun saat melihat ke sebelah kiri ia menangis.
"Selamat bertemu wahai anak yang soleh dan nabi yang soleh," kata laki-laki tersebut saat melihat Nabi Muhammad SAW.
"Siapakah dia," tanya Nabi Muhammad SAW. Ia ternyata adalah Nabi Adam AS yang merupakan nabi dan manusia pertama di dunia. Ada alasan mengapa Nabi Adam AS tersenyum dan menangis.
Saat melihat ke sebelah kanan, ia melihat keturunannya yang masuk surga. Sementara saat melihat ke sebelah kiri, ia melihat keturunannya yang masuk neraka.
Saat tiba di langit kedua Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Di sana, Rasulullah SAW disapa "Selamat datang wahai saudaraku yang saleh."
Setibanya di langit ketiga, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Saat itu, Rasulullah SAW mengatakan bahwa benar ia telah diwarisi setengah kegagahan dunia.
Di langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan nabi yang pertama kali menulis menggunakan pena dan menjahit pakaian, yaitu Nabi Idris AS.
"Selamat datang saudaraku, nabi yang saleh," sambut Nabi Idris AS kepada Rasulullah SAW
Sesampainya di langit kelima, Rasulullah SAW kemudian bertemu dengan Nabi Harun AS. "Selamat bertemu wahai Nabi yang saleh dan saudaraku yang saleh," ucap Nabi Harun AS.
Di langit keenam Rasulullah SAW disambut oleh Nabi Musa AS. "Selamat bertemu wahai nabi saleh dan saudaraku yang saleh," kata Nabi Musa AS.
Setibanya di langit ketujuh, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan laki-laki tua yang sedang bersandar di Baitul Makmur. Beliau menanyakan siapakah laki-laki yang bersandar itu, ternyata ia adalah Nabi Ibrahim AS.
Baitul Makmur merupakan tempat tawaf para malaikat yang setiap harinya dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat.
Saat berada di langit ketujuh, Rasulullah SAW ingin naik satu tingkatan langit lagi. Namun, malaikat Jibril tidak bisa mengantarkannya lebih jauh lagi.
Lalu naiklah Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha, yakni sebuah tempat di atas langit ketujuh dan di dekatnya ada surga. Keindahan Sidratul Muntaha tak bisa digambarkan, bahkan Rasulullah SAW sampai terkagum-kagum melihatnya.
Ketika berada di Sidratul Muntaha, Allah SWT berbicara kepada Nabi Muhammad SAW tanpa perantara. Kemudian Allah SWT memerintahkan kepada Rasulullah SAW untuk mengerjakan sholat.
Pada awalnya, Allah SWT memerintahkan untuk melaksanakan sholat 50 waktu dalam sehari semalam. Lalu Rasulullah SAW turun dari Sidratul Muntaha dan bertemu Nabi Musa di langit keenam.
Kemudian Nabi Musa bertanya kepada Rasulullah SAW "Apa yang dikatakan oleh Allah SWT untukmu?" Lalu beliau menjawab "Sholat 50 waktu dalam sehari semalam."
Kemudian Nabi Musa menjawab "Kembalilah dan minta keringanan kepada tuhanmu, karena sungguh umatmu lemah dan tidak akan sanggup melakukannya.
Setelah itu, Nabi Muhammad SAW kembali menemui Allah SWT untuk meminta keringanan. Allah SWT kemudian mengurangi waktu sholat sebanyak lima bilangan.
Setelah itu Rasulullah SAW kembali turun dan bertemu Nabi Musa untuk menceritakannya lagi. Lalu, Nabi Musa menyarankan kepada beliau untuk memohon lagi pengurangan jumlah waktu sholat kepada Allah SWT.
Allah SWT kembali mengurangi waktu sholat, namun jumlahnya masih terbilang banyak. Akhirnya Rasulullah SAW terus meminta keringanan sampai berkali-kali, dari yang awalnya 50 waktu lalu menjadi 5 waktu dalam sehari semalam.
Kala itu, peristiwa Isra Miraj sulit diterima akal sehat. Saat beliau menceritakan peristiwa tersebut dan memerintahkan sholat lima waktu kepada umatnya, banyak di antara mereka yang tidak percaya akan kebenaran tersebut. Namun, tak sedikit juga yang patuh dan melaksanakan sholat.
Liputan : Umar Dani