BANYUASIN- Di tengah pergantian tahun yang kerap dirayakan dengan gemerlap pesta dan euforia hiburan, kepala desa Upang marga, kecamatan air salek, kabupaten Banyuasin. Syaiful lizan, S Ip,. M, Si. justru mengajak masyarakat untuk mengambil jalan yang lebih sunyi namun bermakna: doa bersama dan membumikan sholawat.
Ajakan itu disampaikan kades Upang Marga, Syaiful lizan, S, Ip., M, Si. dalam rangka menyambut libur Tahun Baru 2026, dengan harapan momentum pergantian tahun dapat diisi dengan refleksi, kepedulian sosial, serta doa tulus demi keselamatan dan kemajuan bangsa.Minggu (28/12/25).
Menurutnya, doa bersama bukan sekadar ritual keagamaan, melainkan ikhtiar batin untuk mengetuk pintu langit, memohon keberkahan dan perlindungan bagi Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
“Libur Tahun Baru 2026 lebih baik digunakan untuk berdoa bersama, demi kebaikan NKRI yang kita cintai ini. Semoga Indonesia semakin jaya, maju, dan diberi keselamatan,” ujar Syaiful.
Syaiful juga menegaskan, ajakan tersebut lahir dari keprihatinan mendalam atas berbagai musibah yang masih menyelimuti Tanah Air. Sejumlah wilayah di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tengah berjuang menghadapi banjir bandang, di beberapa wilayah meninggalkan duka bagi masyarakat.
“Rasa duka masih menyelimuti saudara-saudara kita yang tertimpa bencana alam. Ini saatnya kita memperbanyak doa, memperkuat solidaritas, dan saling menguatkan,” tuturnya.
Lebih jauh, Syaiful berharap perayaan Tahun Baru 2026 tidak diwarnai hura-hura berlebihan yang justru berpotensi mengabaikan nilai kemanusiaan dan keselamatan,tuturnya.
Reporter : Mulyadi
