PALEMBANG - Komesariat Satria Muda Indonesia (SMI) Sumatera Selatan melaksanakan Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) sebagai tindak lanjut dari program UKT Nasional yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
"Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu, 27-28 Desember 2025, bertempat di Padepokan Satria Muda Indonesia (SMI) Sumatera Selatan, beralamat di Jalan Praja Duta, Lorong Mayor Somad, Kelurahan Srimulya, Kecamatan Sematang Borang, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Sabtu (27/12/25).
UKT diikuti oleh sekitar 90 orang Satria yang berasal dari 15 kabupaten/kota di Sumatera Selatan, di antaranya Kabupaten Lahat, Muara Enim, Musi Banyuasin, Palembang, Banyuasin, Musi Rawas, Muratara, Pagar Alam, serta sejumlah daerah lainnya.
Narasumber utama kegiatan ini adalah Drs Darlis, Ketua Komda PPS SMI dan di dampingi oleh Sekretaris Komda PPS SMI Sumatera Selatan, Haji Edi Hartawan Lufi SH, serta Ketua Pelaksana UKT, Surya Swidinata, S.T., M.Pd. yg juga Pelatih Internasional
.
Dalam pelaksanaan UKT, para peserta diuji sesuai dengan tingkatan masing-masing, mulai dari Pratama, Satria Madya, hingga Satria Utama. Materi ujian tidak hanya berfokus pada penguasaan jurus bela diri, tetapi juga pada pendalaman nilai disiplin, loyalitas, kepemimpinan, serta penghayatan ikrar dan janji Satria sebagai amanah organisasi.
“UKT ini bukan sekadar kenaikan tingkat, tetapi proses pembentukan karakter dan tanggung jawab moral kader SMI agar benar-benar siap mengemban amanah organisasi,” ujar Drs Darlis
Ia menegaskan bahwa ikrar Satria merupakan amanah perjuangan yang bersumber dari Pembina Utama SMI, Bapak Prabowo Subianto, dan diteruskan oleh jajaran pendekar nasional hingga kepemimpinan Ketua Umum SMI Pusat, Bapak Edi Prabowo.
SMI sendiri genap berusia 5 tahun pada 25 Desember 2025, dan di Sumatera Selatan, UKT ini tercatat sebagai pelaksanaan ketiga dalam dua tahun terakhir. Pelaksanaan UKT dilakukan secara berjenjang melalui Komando Wilayah (Komwil) dan Komando Daerah (Komda), sesuai struktur organisasi nasional.
Menanggapi isu politik, SMI menegaskan bahwa organisasi ini bukan organisasi politik praktis.
“Kami tidak bergerak dalam politik praktis. Namun Pembina Utama adalah harga mati bagi kami. Apapun amanah negara dan rakyat, itu menjadi kewajiban para Satria untuk berjuang demi bangsa dan negara,” tegasnya.
UKT ini merupakan bagian dari program nasional SMI yang digelar serentak se-Indonesia, termasuk wilayah Sumatera yang meliputi Provinsi Bangka Belitung, Lampung, dan Sumatera Selatan. Program ini bertujuan menyeragamkan gerak, kualitas, serta standar pembinaan kader SMI di seluruh daerah.
Ke depan, SMI menargetkan penguatan kader hingga tingkat kecamatan. Saat ini, SMI telah memiliki dua wasit juri internasional, delapan pelatih nasional, serta puluhan pelatih daerah yang siap memperkuat pembinaan atlet menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) dan kejuaraan nasional lainnya.
Sebagai penutup, kegiatan UKT ini juga mendapat dukungan dari jajaran pengurus SMI yang berasal dari unsur legislatif. Di tingkat provinsi, SMI Sumatera Selatan didukung oleh Abdullah Topik, anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, yang aktif sebagai bagian dari pengurus SMI.
"Sementara di tingkat kabupaten/kota, salah satu tokoh pengurus adalah Ketua Komwil Banyuasin, Nur Ismahuddin, yang juga merupakan anggota DPRD Kota dari Partai Gerindra. Dukungan para wakil rakyat tersebut menjadi penguat komitmen SMI dalam pembinaan karakter, bela diri, dan nilai-nilai kebangsaan.
Dengan sinergi antara pengurus, pelatih, kader, serta dukungan lintas sektor, SMI Sumatera Selatan optimistis terus berkembang dan
berkontribusi nyata dalam membangun generasi muda yang disiplin, berkarakter, dan berjiwa patriotik.
Reporter: Mulyadi

