Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok

Post Views:

(Catatan: Ini hanyalah cerita fiksi semata, tidak menggambarkan atau menyinggung siapa pun di dunia nyata.)

Di sebuah desa yang tak perlu disebutkan namanya, hiduplah seorang raja kecil—seorang pemimpin tingkat desa yang dikenal ramah di depan umum, namun menyimpan wajah lain ketika berhadapan dengan urusan yang menyangkut kepentingannya. Warga menjulukinya “Raja Bermuka Dua”.

Setiap hari ia menampilkan senyum manis di depan rakyat, tapi di balik pintu tertutup ia menilai segala sesuatu dengan ukuran kepentingan pribadi.

Suatu hari, datanglah seorang penulis berita seseorang yang bekerja dengan pena, bukan pedang. Ia menulis apa adanya, mengangkat kisah rakyat agar kebenaran tetap hidup. Namun tulisan-tulisannya membuat Raja Bermuka Dua merasa gelisah.

Mengetahui sang penulis sedang menyiapkan laporan, sang raja pun memanggilnya. Dengan nada manis dan wajah pura-pura bijaksana, ia berkata:
Tak usah semua dituliskan. Ini hanya hal kecil. Ambillah ini… uang rokok tanda persahabatan.”
Seolah-olah dengan selembar uang kecil ia bisa membeli diamnya seorang penulis.

Namun penulis itu tersenyum tipis. Ia bukan datang untuk mencari rokok, bukan pula untuk meminta perhatian. Ia datang membawa amanah: menuliskan apa yang harus dituliskan, bukan apa yang ingin disembunyikan.
Terima kasih, Raja,” ucapnya lembut. “Tapi pena saya tidak hidup dari uang rokok. Pena saya hidup dari kebenaran.”
Senyum raja pun luntur. Tampaklah wajah keduanya—wajah yang jarang terlihat di depan rakyat. Ia lupa bahwa kekuasaan mungkin bisa mengatur banyak hal, tapi tak pernah mampu membeli nurani seorang penulis.

Penulis itu kemudian pergi dari balai desa, membawa catatan yang semakin lengkap. Ia tahu bahwa tugasnya bukan untuk diam, melainkan untuk menulis apa adanya.

Dan akhirnya, cerita ini bukan soal raja atau penulis.
Ini tentang bagaimana kekuasaan mencoba membeli keheningan dan bagaimana seorang penulis memilih untuk berdiri di sisi kebenaran.

Sekali lagi, ini hanyalah cerita fiksi, tidak menggambarkan atau menyinggung siapapun di dunia nyata.

Penulis: Lea Candra

Berita Terbaru
  • Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok
  • Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok
  • Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok
  • Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok
  • Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok
  • Pena Tetap Menulis Meski Ada Uang Rokok
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Tutup Iklan