Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh

Post Views:

Di sebuah desa yang tidak perlu disebutkan namanya - karena ini hanyalah cerita fiksi dan tidak ada kaitan dengan dunia nyata—terdapat sebuah proyek pembangunan jembatan besi. Proyek itu dikelola oleh seorang bos, dan ia memiliki seorang kepercayaan yang setiap hari mengawasi jalannya pekerjaan.

Suatu hari, orang kepercayaan bos proyek itu memanggil seorang adik yang masih keluarga dari pihak istri. Adik ini bukanlah adik kandung, tetapi hubungan mereka cukup dekat. Ia juga bekerja sebagai penulis berita, sering meliput kegiatan dan pembangunan di desa.

Dalam percakapan itu, sang kakak meminta adiknya untuk menjaga proyek siring desa. Ia mengatakan bahwa proyek tersebut sengaja “dijaga” agar tidak diberitakan, supaya pekerjaan bisa berjalan tanpa ada tulisan atau sorotan yang menghambat. Sang adik menerima permintaan itu karena dipercaya dan ingin menjaga hubungan keluarga.

Namun beberapa waktu kemudian, tanpa pemberitahuan apa pun, sang kakak justru mengalihkan pekerjaan proyek siring itu kepada orang lain. Janji yang sebelumnya diucapkan hilang begitu saja, seakan tidak pernah ada.

Sang adik hanya bisa terdiam. Ia merasa bukan soal pekerjaan yang berpindah, tetapi tentang kepercayaan yang diingkari. Ia mulai memahami bahwa tidak semua orang yang berbicara manis dapat dipegang kata-katanya—bahkan seseorang yang masih dianggap keluarga.

Dalam hatinya ia belajar satu hal:
Jika kepada keluarga saja bisa mengingkari janji, bagaimana dengan orang yang bukan keluarga? Jangan pernah percaya penuh kepada manusia bermuka dua. Hari ini mereka tersenyum, besok mereka bisa menusuk dari belakang.”

Catatan Penting:
Cerita ini murni fiksi, tidak berdasarkan kejadian dunia nyata, dan tidak bertujuan menyinggung siapa pun.
Hanya sebuah gambaran agar kita berhati-hati terhadap janji manis manusia munafik.

Penulis: Lea Candra
Berita Terbaru
  • Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh
  • Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh
  • Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh
  • Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh
  • Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh
  • Bukan Jembatan yang Roboh, Tapi Janji yang Roboh
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Tutup Iklan