PRABUMULIH – Upaya mewujudkan program swasembada pangan nasional terus digencarkan di Kota Prabumulih. Kali ini, penanaman padi gogo dengan sistem tumpang sari di lahan perkebunan sawit resmi dicanangkan di Desa Karya Mulya, Kecamatan RKT, Selasa (30/9/2025).
Wali Kota Prabumulih H. Arlan bersama Wakil Wali Kota Franky Nasril S.Kom., MM, serta jajaran Forkopimda hadir langsung dalam kegiatan tersebut. Bahkan, secara simbolis mereka ikut menanam padi gogo di lahan milik warga.
Sudah kita garap lahan sekitar 400 hektare secara gratis. Ke depan ditambah lagi 500 hektare. Kita dorong terus Dinas Pertanian agar serius menanam padi, khususnya padi gogo, juga jagung,” jelas Cak Arlan, sapaan akrab Wali Kota.
Untuk mendukung program ini, Pemkot Prabumulih juga menyiapkan anggaran pembelian dua unit dozer dan dua unit ekskavator guna memaksimalkan penggarapan lahan. “Terima kasih atas dukungan semua pihak, demi mewujudkan Asta Cita Presiden RI di bidang swasembada pangan,” tegasnya.
Perwakilan Dinas Pertanian Provinsi Sumsel, Maya Dania Sari ST, yang hadir mewakili BRMP, menyebut keterbatasan lahan sawah di Prabumulih—yang hanya sekitar 160 hektare—tidak boleh menjadi hambatan.
Target tanam padi gogo di Prabumulih seluas 198 hektare, tahap awal 50 hektare. Oktober ini diharapkan seluruhnya sudah tertanam. Meski terbatas, potensi lahan bisa tetap dioptimalkan,” ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kota Prabumulih, Alfian SP, menambahkan bahwa sebanyak 1 ton bibit padi gogo sudah ditanam di Desa Karya Mulya. Bibit tersebut merupakan bantuan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen TPH.
Jika berhasil, masa tanam padi gogo sekitar 100 hari dengan potensi hasil 4–5 ton per hektare. Dengan sistem tumpang sari, produksi bisa meningkat hingga 200 ton,” paparnya.
