PALEMBANG | sultanmudatv.com – Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Sumatera Selatan berhasil menggagalkan praktik penyalahgunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi di wilayah Palembang. Polisi menyita ratusan liter BBM serta mengamankan dua orang pelaku yang diduga terlibat dalam penimbunan.
Penggerebekan dilakukan pada Jumat (15/8/2025) dini hari, saat tim Subdit IV Tipidter mencurigai sebuah truk tangki berkapasitas 24.000 liter yang keluar dari lahan berpagar seng di Desa Pegayut, Ogan Ilir. Truk tersebut diketahui hendak menuju SPBU 24.301.147 di Palembang.
Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Yudhi, mengatakan sopir berinisial FN dan rekannya LN sempat berusaha kabur namun berhasil diamankan. Dari hasil pemeriksaan, diketahui segel truk tangki sudah rusak, dan sekitar 400 liter BBM berupa biosolar dan Dexlite telah diturunkan untuk dijual secara ilegal seharga Rp2 juta.
Modus yang dilakukan para pelaku adalah melepas GPS truk tangki sehingga seolah-olah masih berada di depo, padahal sudah berpindah lokasi untuk melakukan transaksi ilegal,” jelasnya.
Dari lokasi, polisi menyita sisa muatan berupa 15.700 liter biosolar dan 7.900 liter Dexlite. Selain itu, turut diamankan barang bukti lain berupa dokumen pengiriman, uang tunai Rp1,7 juta hasil penjualan, perangkat GPS, dan ponsel milik pelaku.
Kedua pelaku kini ditahan dan dijerat Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Migas sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023, serta Pasal 374 KUHP tentang penggelapan. Ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara dan denda hingga Rp60 miliar menanti keduanya.
Polda Sumsel menegaskan akan terus melakukan penindakan terhadap praktik penyelewengan BBM bersubsidi yang merugikan negara dan masyarakat. “Kami berkomitmen memberantas mafia BBM agar subsidi benar-benar dirasakan oleh rakyat yang berhak,” tegas AKBP Yudhi.
Saat ini penyidik masih mendalami kasus tersebut untuk mengungkap kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat.
Sumber | Humas Polda Sumsel
Reporter | Umar Dani
