Herman Deru Ungkap Perjalanan Karir Politiknya Dalam Acara Peluncuran Buku Akar Rumput
0 menit baca
PALEMBANG - Herman Deru resmi meluncurkan Buku Politik Akar Rumput, buku ini ditulis mengangkat perjalanan politik Gubernur Sumsel dua Periode, H. Herman Deru, hingga menjadi salah satu pemimpin daerah yang diperhitungkan.
Acara peluncuran buku Akar Rumput ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, mulai dari kepala daerah, akademisi, politisi muda, hingga kalangan jurnalis.
Kehadiran para undangan menunjukkan antusiasme besar terhadap kisah inspiratif perjalanan politik Herman Deru yang dituangkan dalam karyanya, acara ini berlangsung di THE ALTS Hotel Palembang.senin 30/6/2025.
H Herman Deru menegaskan bahwa politik bukan sekadar alat meraih kekuasaan, melainkan sarana untuk menebar ilmu dan pembelajaran.
Ia berharap, buku ini dapat menjadi panduan sekaligus motivasi bagi generasi muda yang ingin terjun ke dunia politik dengan cara yang jujur dan berintegritas.
“Ilmu dan pendidikan adalah amunisi utama untuk melawan kemiskinan dan kebodohan,” ujar Herman Deru yang baru saja meraih gelar Doktor, disambut tepuk tangan para tamu undangan.
Deru menegaskan, keputusannya berkarier di dunia politik bukanlah hasil proses instan, melainkan melalui perjalanan panjang dan penuh tantangan.
“Semua Butuh proses panjang dan keyakinan. Buku ini saya harap bisa menjadi panduan siapapun yang ingin menapaki jalan politik dengan cara yang benar,” tambah gubernur yang baru saja lulus ujian desertasi doktor politik di FISIP Unsri.
“Saya ingin memulai hidup lebih awal, itu tekad saya. Tapi saya tidak menyarankan orang lain menikah di usia muda,” ujarnya.
Sebagai Gubernur Sumsel Herman Deru juga mengungkapkan alasannya bersedia kisah hidupnya dibukukan, salah satunya karena dirinya tidak akan mencalonkan diri lagi di masa mendatang.
“Kalau saya mencalonkan lagi, tentu saya tidak mau kisah ini dibukukan, karena bisa dijadikan senjata oleh lawan politik,” ujarnya dengan nada bercanda.
Ia mengungkapkan bahwa saat maju sebagai Bupati pada 2005, dirinya hanya menghabiskan dana sekitar Rp 1,9 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan kandidat lain yang menghabiskan puluhan kali lipat.
“Politik itu bisa murah asal kita mengandalkan jaringan akar rumput dan kepercayaan masyarakat, bukan semata-mata kekuatan finansial,” kata Herman Deru.
Sementara itu Alfrenzi menjelaskan lahirnya buku Akar Rumput ini bukan hanya untuk mendokumentasikan perjalanan politik Pak Herman Deru, tapi juga sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatan budaya literasi bagi masyarakat.
Ia berharap buku Politik Akar Rumput Herman Deru dapat menggugah semangat literasi, khususnya dalam bidang politik lokal.
Acara launching buku ini tidak hanya menjadi perayaan literasi, tetapi juga momentum untuk memotivasi lahirnya pemimpin-pemimpin baru yang tumbuh dari akar rumput.
Dengan pengalaman dan kisah nyata yang dituangkan dalam buku ini, publik diharapkan semakin memahami bahwa kepemimpinan sejati lahir dari proses panjang, integritas, dan kedekatan dengan rakyat.
Pewarta : Juanda